Apakah aku salah,
Jika aku mencintai laki laki yang sedang tidak sendiri..
Seandainya aku bisa meminta pada tuhan, aku tidak ingin seperti ini..
Di dalam perjalanan ku, aku selalu mendapati jalan yang tak pernah mulus..
Banyak kerikil yang mengharuskan aku untuk berhenti sejenak dari perjalanan ini..
Banyak pula aku mendapatkan jalan yang fatamorgana..
Yang Aku tak pernah tau, apakah jalan yang aku pilih benar, apakah jalan yang aku pilih memang jalan yang seharusnya aku lewati..
Seringnya aku melewati jalan yang salah, jalan yang seharusnya tidak aku lewati, sehingga membuat aku terjatuh..
Memang, jika kita tidak Pernah merasa salah, jatuh, terluka Dan kecewa, kita tidak akan pernah tau mana yang benar..
Agar kita bisa lebih menghargai apa yang kita miliki kelak ketika kita berhasil mendapatkannya..
Namun, apakah aku harus mengalaminya lagi?
Mencintai seseorang yang sudah sangat jelas tidak mencintai aku...
Aku harus berbuat apa juga aku tidak tau..
Aku terlalu lelah untuk memikirkan semua ini..
Hal Hal yang tidak akan pernah bisa selesai..
Minggu, 04 September 2011
Beda
Harusnya aku sadar..
Aku paham..
Kita dari awal tidak akan pernah ßišª bersama..
Seperti si gelap Dan si terang..
Si pendiam Dan si populer..
Mereka memang dipertemukan..
Tetapi tidak ßišª dipersatukan..
Karena memang mereka saling bertentangan..
Begitu pula dengan kita..
Kisah kita,
Lebih tepatnya kisahku yang mencintaimu diam diam..
Sama seperti si gelap yang tidak akan pernah ßišª menjadi terang,
Dan,
Si pendiam yang tidak akan pernah ßišª bersama dengan si populer..
Aku paham..
Kita dari awal tidak akan pernah ßišª bersama..
Seperti si gelap Dan si terang..
Si pendiam Dan si populer..
Mereka memang dipertemukan..
Tetapi tidak ßišª dipersatukan..
Karena memang mereka saling bertentangan..
Begitu pula dengan kita..
Kisah kita,
Lebih tepatnya kisahku yang mencintaimu diam diam..
Sama seperti si gelap yang tidak akan pernah ßišª menjadi terang,
Dan,
Si pendiam yang tidak akan pernah ßišª bersama dengan si populer..
Harapan
Kepadamu,
Aku menyimpan sejuta cemburu dalam harapan yang terjejal sesak di dada..
Terlalu banyak ruang yang tak bisa ku buka..
Dan kebersamaan kita hanya membuat ruang di hatimu tertutup rapat..
Mungkin, jalan kita memang bersimpangan..
Aku menatapmu dengan cinta yang malu malu..
Kau tetap diam dalam senyap..
Aku dapat menagkap dari kedua bola matamu...
Bahwa memang bukan aku yang Kau tunggu..
Lantas..
Aku tetap menatapmu dengan cinta yang masih malu malu..
Seraya berlalu Dan berucap, jalan kita memang telah bersimpang arah..
Aku menyimpan sejuta cemburu dalam harapan yang terjejal sesak di dada..
Terlalu banyak ruang yang tak bisa ku buka..
Dan kebersamaan kita hanya membuat ruang di hatimu tertutup rapat..
Mungkin, jalan kita memang bersimpangan..
Aku menatapmu dengan cinta yang malu malu..
Kau tetap diam dalam senyap..
Aku dapat menagkap dari kedua bola matamu...
Bahwa memang bukan aku yang Kau tunggu..
Lantas..
Aku tetap menatapmu dengan cinta yang masih malu malu..
Seraya berlalu Dan berucap, jalan kita memang telah bersimpang arah..
Kamu part 2
Kamu..
Setiap kamu datang..
Aku selalu tersipu..
Malam ini kamu datang..
Membuatku terpana..
Dengan balutan koko putih semi kemeja,
Kamu membuatku tak banyak bicara..
Sungguh, kamu membuatku tak dapat berkata selain mengagumimu..
Setiap kamu datang..
Aku selalu tersipu..
Malam ini kamu datang..
Membuatku terpana..
Dengan balutan koko putih semi kemeja,
Kamu membuatku tak banyak bicara..
Sungguh, kamu membuatku tak dapat berkata selain mengagumimu..
Kamu
Aku terbélenggu..
Dalam kuatnya ikatan perasaan ini...
Aku bosan untuk mencari..
Aku muak untuk mencintai..
Berkali kali aku bertemu dengan orang yang salah...
Berkali kali aku kecewa..
Berkali kali pula aku bangkit Dan sendiri..
Dalam menyusun keping hati yang tercerai berai olehmu..
Dalam kuatnya ikatan perasaan ini...
Aku bosan untuk mencari..
Aku muak untuk mencintai..
Berkali kali aku bertemu dengan orang yang salah...
Berkali kali aku kecewa..
Berkali kali pula aku bangkit Dan sendiri..
Dalam menyusun keping hati yang tercerai berai olehmu..
Sabtu, 03 September 2011
Hurt
Gila yak. Sakit banget rasanya liat display picture blackberry dia. Sakitnya gak nahan banget. Sesek. Gue sengaja gak bales ввм dia, karna apa? Karna gue mengerti dia lagi sama pacarnya. Oke, ini memang yang gue mau. Gue memberi dia waktu untuk ßišª memperbaiki hubungannya sama pacarnya itu. Gue gak pengen dia berantem, gue pengen dia tuh akur. Eehh begini nih jadinya. Mereka Mah asik asik aja seneng Seneng, lah gue yang menderita.
Udah lah, enough! Tika bener. Lagi lagi dia bener. Selama gue temenan sama dia, gak pernah gue denger Ada kata kata dia yang salah buat memperingatkan gue. Gue nya aja yang batu. Gue gak pernah dengerin omongan dia. Okelah, udah saatnya mengucapkan Selamat Tinggal ...
Dan sebenarnya Tuhan pun sedang ngingetin gue dengan dp itu. Kapanpun dia mau, dia ßišª dengan mudah nyakitin gue dengan dp dp nya. Gue yang harusnya tau Diri. Gue yang emang harus mundur. Gue emang gak pantes buat dia. Siapa gue? ßišª apa gue? Udah udaaahhhh. Lupakan angga, netralin perasaan.
Sekian ...
Udah lah, enough! Tika bener. Lagi lagi dia bener. Selama gue temenan sama dia, gak pernah gue denger Ada kata kata dia yang salah buat memperingatkan gue. Gue nya aja yang batu. Gue gak pernah dengerin omongan dia. Okelah, udah saatnya mengucapkan Selamat Tinggal ...
Dan sebenarnya Tuhan pun sedang ngingetin gue dengan dp itu. Kapanpun dia mau, dia ßišª dengan mudah nyakitin gue dengan dp dp nya. Gue yang harusnya tau Diri. Gue yang emang harus mundur. Gue emang gak pantes buat dia. Siapa gue? ßišª apa gue? Udah udaaahhhh. Lupakan angga, netralin perasaan.
Sekian ...
Kicauan Hati Kecilku
Sudah tak terhitung berapa kali ini terjadi..
ratusan,
Bahkan ribuan kali..
Jatuh Dan membuatku lemah di dunia ini..
Kecewa Dan membuatku sulit untuk Percaya pada orang lain..
Dikhianati Dan membuatku rapuh akan cinta..
Seperti anak kecil yang terpaksa Dan dipaksa oleh keadaan,
Aku harus belajar dan berjuang sendiri..
Mengarungi kejamnya hidup ini,
Dengan sebuah hati yang terkoyak..
Semua yang ku lakukan sendiri Dan sendirian..
Tanpamu..
Tanpa orang lain..
Dan tanpa cinta..
ratusan,
Bahkan ribuan kali..
Jatuh Dan membuatku lemah di dunia ini..
Kecewa Dan membuatku sulit untuk Percaya pada orang lain..
Dikhianati Dan membuatku rapuh akan cinta..
Seperti anak kecil yang terpaksa Dan dipaksa oleh keadaan,
Aku harus belajar dan berjuang sendiri..
Mengarungi kejamnya hidup ini,
Dengan sebuah hati yang terkoyak..
Semua yang ku lakukan sendiri Dan sendirian..
Tanpamu..
Tanpa orang lain..
Dan tanpa cinta..
Menatapmu
Aku menatapmu dalam diam..
Menahan segala rasa yang berkecamuk di dalam dada...
Aku tidak ingin Kau tau tentang rasa ini..
Biarlah hanya aku saja yang merasakannya..
Aku tidak ingin ketika kau tau,
Kau akan pergi dariku..
Aku hanya ingin kau tetap bersamaku,
Walau hatimu tak turut bersamaku..
Menahan segala rasa yang berkecamuk di dalam dada...
Aku tidak ingin Kau tau tentang rasa ini..
Biarlah hanya aku saja yang merasakannya..
Aku tidak ingin ketika kau tau,
Kau akan pergi dariku..
Aku hanya ingin kau tetap bersamaku,
Walau hatimu tak turut bersamaku..
Si Pendiam yang tak akan pernah bisa bersama dengan si Populer
Hari ini, Sabtu 03 September 2011, sepi, sama seperti malam malam yang telah berlalu. Apa karna hari ini gue gak akan berkomunikasi dengan Angga? Bisa jadi sih ini alasannya. Karena hari ini sampai besok dia sama keluarga pacarnya ke luar kota. Trus kenapa gue sedih yah? Kenapa rasanya sakit banget! Padahal ini kan resiko yang emang harus gue terima. Toh gimanapun dia akan lebih sering ngabisin waktu nya sama pacarnya itu. Gue siapa? Gue cuma temen kecilnya yang baru aja diketemuin lagi setelah hilang kontak selama tujuh tahun. Bisa apa gue? Sehingga dia harus selalu luangin waktunya buat gue! Gue gak lebih dari sekedar teman biasa. Itu menurut dia, tapi enggak buat gue.
Ada rasa gak rela setiap kali gue denger dia lagi sama pacarnya. Iyalah gue harus terbiasa dengan yang seperti ini. Gue sendiri yang ambil pilihan, suka sama pacar orang. Gue rasa gue emang udah gila! Udah tau sakit banget rasanya jalan diatas duri, tapi masih aja nekat mau nyoba dan usaha. Harusnya gue buru buru cari jalan lain, yang lebih bersih, gak berduri dan gak terjal. Tapi apa yang gue lakuin? Membiarkan diri gue sendiri tersakiti. Gue harus bisa cabut duri duri yang udah terlanjur menancap, sebelum duri tersebut mengendap dan sulit dicabut. Efeknya duri tersebut akan membusuk di dalam dan meninggalkan bekas luka yang lama mengering. Kalo udah seperti itu, dibutuhkan waktu lama buat nyembuhinnya. Dan hanya gue sendiri yang bisa. Lagi lagi sendiri dan sendirian. Yang menancapkan duri tersebut juga akan menghilang begitu saja kelak.
Kenapa sih gue terlalu tolol untuk urusan yang seperti ini. Ayolah ndaaaaa,, tinggalin semua perasaan yang lo punya buat angga. Mumpung semuanya belum terlalu dalam. Gue pasti bisa, pasti bisa ngalihin dia dengan pekerjaan pekerjaan gue nantinya. Sekarang ini mungkin belum, tapi setelah gue masuk kerja nanti, pekerjaan dan kesibukan yang tiada henti, pastinya gue bisa dengan mudah mengalihkan semuanya. Pasti!!! Pekerjaan sebagai seorang Jurnalis banyak menyita waktu, dan gue gak akan lagi kepikiran sama cinta cintaan konyol kayak gini lagi. Inilah janji gue dengan diri gue sendiri...
Dan memang pada dasarnya, SI PENDIAM MEMANG TAK AKAN PERNAH BISA BERSAMA DENGAN SI POPULER !!! Itu takdir yang harus gue terima dengan lapang dada. Takdir itu memang sudah ada sejak dulu, dan ini bukanlah kisah cinta yang ingin kalian rasakan!
Sekian . . .
Ada rasa gak rela setiap kali gue denger dia lagi sama pacarnya. Iyalah gue harus terbiasa dengan yang seperti ini. Gue sendiri yang ambil pilihan, suka sama pacar orang. Gue rasa gue emang udah gila! Udah tau sakit banget rasanya jalan diatas duri, tapi masih aja nekat mau nyoba dan usaha. Harusnya gue buru buru cari jalan lain, yang lebih bersih, gak berduri dan gak terjal. Tapi apa yang gue lakuin? Membiarkan diri gue sendiri tersakiti. Gue harus bisa cabut duri duri yang udah terlanjur menancap, sebelum duri tersebut mengendap dan sulit dicabut. Efeknya duri tersebut akan membusuk di dalam dan meninggalkan bekas luka yang lama mengering. Kalo udah seperti itu, dibutuhkan waktu lama buat nyembuhinnya. Dan hanya gue sendiri yang bisa. Lagi lagi sendiri dan sendirian. Yang menancapkan duri tersebut juga akan menghilang begitu saja kelak.
Kenapa sih gue terlalu tolol untuk urusan yang seperti ini. Ayolah ndaaaaa,, tinggalin semua perasaan yang lo punya buat angga. Mumpung semuanya belum terlalu dalam. Gue pasti bisa, pasti bisa ngalihin dia dengan pekerjaan pekerjaan gue nantinya. Sekarang ini mungkin belum, tapi setelah gue masuk kerja nanti, pekerjaan dan kesibukan yang tiada henti, pastinya gue bisa dengan mudah mengalihkan semuanya. Pasti!!! Pekerjaan sebagai seorang Jurnalis banyak menyita waktu, dan gue gak akan lagi kepikiran sama cinta cintaan konyol kayak gini lagi. Inilah janji gue dengan diri gue sendiri...
Dan memang pada dasarnya, SI PENDIAM MEMANG TAK AKAN PERNAH BISA BERSAMA DENGAN SI POPULER !!! Itu takdir yang harus gue terima dengan lapang dada. Takdir itu memang sudah ada sejak dulu, dan ini bukanlah kisah cinta yang ingin kalian rasakan!
Sekian . . .
Langganan:
Postingan (Atom)
Menanti
Aku tidak ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tidak aku cintai sama sekali..
Dan aku telah memilih,,
Untuk menunggu orang yang aku cintai..