CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »
Kalau kau tanya apa itu cinta,, lihatlah dimataku..

Karena ia telah meninggalkan jejak cahaya disana..

Kalau kau tanya kenapa bisa begitu,, jawabnya adalah kamu..

Dan kalau masih ada tanya kenapa harus kamu,, terus terang,, aku tak tahu..

Karena kata-kata tak sanggup lagi menyampaikan isyarat hatiku..

Pages

Kamis, 18 Agustus 2011

Antara Saya, Pipiet Senja, dan Titie Said

Assalamualaikum.....

Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan bertemu dan melakukan wawancara dengan Ibu Pipiet Senja. Beliau adalah Penulis Perempuan era 70an. Jaman dimana saya belum lahir pastinya. Haha... Awalnya, saya tidak tahu menahu tentang beliau, apa saja karya beliau, bagaimana kisah beliau dan semua hal lain. Namun ketika saya mendapatkan TOR Penugasan dan mencari sedikitnya tiga penulis perempuan senior, dengan nama-nama yang sudah tertera di lembar penugasan tanpa nomor kontak, dahi saya mulai mengkerut. Dalam hati, bagaimana saya bisa mendapatkan nomor telepon mereka, tau tentang mereka saja tidak!!! Akhirnya, dengan tekat dan semangat yang membara,, (lebaii) saya mendapatkan kontak Teh Pipiet, panggilan akrab untuk Pipiet Senja sehari-hari.

Setelah berbincang melalui telpon seluler, dan sepakat mengatur pertemuan, terjadilah moment penting dalam hidup saya tersebut. Ternyata oh ternyata, karna saya memang malas membaca, terjadilah semua ini. Beliau salah satu penulis Tangguh. Kenapa saya bisa berkata seperti ini? Ya karena, dari usia 17 tahun, beliau sudah mulai menulis. Ditambah lagi bahwa, beliau harus menghadapi kenyataan pahit, mengidap penyakit Talasemia. Penyakit yang ada di dalam tubuh karena gangguan atau tidak berfungsi dengan baik sel-sel darah di tubuh. Satu-satunya cara yang dilakukan untuk bertahan hidup adalah, transfusi darah. Karena penyakit ini tidak bisa sembuh.

Apa yang dilakukan Teh Pipiet? Dengan keadaan seperti ini, justru membuatnya semakin semangat untuk menulis. Beliau ingin menunjukkan bahwa, sakit yang diderita memang tidak bisa sembuh, tetapi bukan berarti penyakitnya ini mematikan keinginannya untuk tetap menulis. Dan kini, sudah 78 karya yang berhasil dibuatnya. Menjadi pembicara di dalam bahkan di luar negeri. Semangat beliau yang ingin saya contoh. Karena apa? Karena saya juga bermimpi dan sedang mewujudkan salah satu mimpi saya menjadi seorang Penulis Perempuan Modern yang karya-karya nya bisa diterima oleh masyarakat luas kelak. Saya berusaha untuk selalu menulis dalam setiap hari, walau memang sulit. Karena terkadang, rasa malas datang. Tetapi saya selalu berusaha melawan rasa itu. Kalau saya tidak sempat mengupdate blog saya ini, berarti saya sedang menyelesaikan laporan pekerjaan saya. Hal tersebut sama juga dengan menulis kan?

Tidak hanya beliau yang membuat saya menganga. Adalah Ibu Titie Said. Yang ini lebih senior dan lebih luar biasa sekali pengalamannya. Saat ini beliau sudah memasuki usia yang ke 76 tahun, tetapi masih dalam tahap menyelesaikan satu buah novelnya. Beliau berkata "Kalau saya tidak menulis, saya akan pikun". Dan itu membuat saya semakin menyemangati diri sendiri untuk selalu menulis dan menulis dimanapun berada. Tak peduli apakah nantinya tulisan saya dimuat atau tidak, setidaknya saya sudah melakukan apa yang membuat saya senang. Yaitu menulis. Buat saya, menulis itu penting. Karena ada hal yang tidak selamanya bisa disampaikan secara lisan. Bukan karena tidak mampu bertutur kata, namun memang ada sesuatu yang akan lebih indah jika dibaca melalui sebuah karya tulisan. Tulisan pun sifatnya abadi dibanding kata yang terucap. Kapanpun kita mau, kita dapat membaca tulisan yang menurut kita sangat menyentuh berulang-ulang. Sedangkan lisan, terkadang mudah terlupakan begitu saja.

Saya bersyukur sekali dengan liputan kali ini. Karena hal tersebut membawa saya, mengenalkan saya kepada dua orang penulis senior dan berjasa di era nya dulu. Saya semakin yakin, saya pasti bisa menjadi generasi penerus mereka. Dengan usia saya yang tidak muda juga ya saat ini, tetapi masih cukup panjang perjalanan yang sya tempuh untuk bisa mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis novel! Saya pasti bisa menerbitkan buku saya. Meskipun hanya satu! Saya mencintai dunia sastra sejak saya duduk di bangku kelas dua SMP. Saat itu saya mulai menulis puisi. Saya lupa apa judul dari puisi saya tersebut, namun, memang saat itu yang baru bisa saya buat puisi. Setelah itu mulai membuat cerita bergambar, niat awal hanya iseng, tetapi banyak teman-teman saya yang menyukai karya saya tersebut. Kemudian, saya mencoba membuat cerita panjang, dulu sih belum kepikir bikin novel, baru bikin cerita pendek sama cerita bersambung. Animo dari temen-temen saat itu juga alhamdulillah. Banyak dari mereka yang suka dengan apa yang saya tulis. Karena yang saya tulis, berdasarkan kisah nyata dan sehari-hari terjadi.

Dalam menulis, biasa saya menggabungkan kenyataan yang ada dengan imajinasi yang juga tidak berlebih. Jadi walau based on true story ada satu titik imajinasi juga terselip disana. Misalkan nama tokoh, karena saya tidak menggunakan nama asli dalam setiap karya-karya yang saya buat. Entah sudah berapa banyak yang saya buat, namun sampai saat ini masih belum ada satupun yang berhasil naik cetak. Tetapi saya tidak menyerah begitu saja. Dalam meraih mimpi, saya tau persis, dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah! Dibutuhkan kerja keras serta kesabaran luar biasa. Dan saya percaya satu hal, semakin banyak aral melintang yang terjadi di kehidupan saya ini, semakin sulit saya mencari ruang untuk bernafas lega, semakin sulit saya mencari penerangan di kala gelap, semakin sulit saya berjalan di antara bebatuan terjal, saya percaya, saya semakin dekat dengan kebahagiaan yang selama ini saya impikan, dan saya semakin dekat dengan mimpi saya selama ini...

Antara saya, Pipiet Senja dan Titie Said.. Mereka berdua adalah contoh nyata dalam dunia kepenulisan saya, mereka berdua adalah penulis perempuan tangguh dan hebat, dan saya adalah generasi penerus mereka sebentar lagi...

Sekian ...

0 komentar:

Posting Komentar

Menanti

Aku tidak ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tidak aku cintai sama sekali..

Dan aku telah memilih,,

Untuk menunggu orang yang aku cintai..