CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »
Kalau kau tanya apa itu cinta,, lihatlah dimataku..

Karena ia telah meninggalkan jejak cahaya disana..

Kalau kau tanya kenapa bisa begitu,, jawabnya adalah kamu..

Dan kalau masih ada tanya kenapa harus kamu,, terus terang,, aku tak tahu..

Karena kata-kata tak sanggup lagi menyampaikan isyarat hatiku..

Pages

Kamis, 10 Februari 2011

Tembikar


Ada pelajaran unik ketika aku mempersiapkan kejutan ulang tahun untuknnya. Ketika aku melihat seonggok tanah liat yang tak terpakai. Aku berfikir, sayang sekali jika tanah ini dibiarkan seperti ini. Padahal, masih bisa dimanfaatkan dengan membuat kerajinan keramik atau vas bunga. Namun, keluargaku bukanlah keluarga seniman. Apalagi membuat tembikar seperti ini. Sudah tidak mungkin mereka menengok ke arah tanah liat yang terpojok di sudut ruangan.


Aku mengambilnya. Memperhatikan dengan seksama. Lalu aku mendapatkan ide untuk membuat tembikar berupa huruf yang bertuliskan "HAPPY BIRTHDAY 22th RIZKI". Awalnya sangat sulit. Karena aku baru kali itu membuatnya. Melihatnya pun baru. Tapi aku bertekat, apapun pasti bisa aku lakukan. Aku harus mencobanya. Aku berusaha menyemangati diriku sendiri saat itu.


Kuambil beberapa tanah liat yang sudah mengeras. Aku celupkan perlahan ke dalam air dingin. Kemudian aku letakkan di atas papan kayu. Perlahan tanah yang mengeras tersebut leleh. Sekarang sudah siap dibentuk menjadi apapun. Aku memulainya dengan membuat namanya terlebih dahulu. RIZKI. Berkali - kali aku harus mengulanginya. Sampai tanah tersebut terbentuk menjadi serangkaian nama dan kata. Berkali - kali pula tembikar yang sudah jadi, patah atau retak. Terpaksa aku harus mengulanginya.


seharian aku berada di teras rumahku. Berkutat dengan setumpuk tanah liat. Kedua telapak tangan sudah memerah dan perih. Namun hal ini tidak menghentikan langkahku untuk mencoba membuat tembikar ini. Aku pasti bisa. Walaupun aku bukan pengrajin pada umumnya.


Lama kelamaan, jadilah tembikar yang aku maksudkan. Memang tidak sebagus para pengrajin. Cuma aku puas sekali dengan hasilnya. Karena apa?? Karena aku, yang tadinya tidak mengetahui apa itu tembikar dan bagaimana cara membuatnya, kini dapat melahirkan satu karya amatiran. Apapun yang kita lakukan, jika itu keinginan dalam hati, pasti akan berhasil. Walau jauh dari kesempurnaan.


Setidaknya, kita sudah mempunyai keinginan untuk mencoba hal - hal baru. Jangan takut untuk mencoba. Kita pasti bisa. Semua akan baik - baik saja. Itu yang selalu aku ucapkan ketika aku menghadapi suatu keadaan yang sangat mendesakku.


Kejadian tembikar tadi hanyalah contoh kecil. Walau memang pada akhirnya, kedua telapak tangan dan sepuluh jari bengkak - bengkak, perih dan sulit untuk digerakkan, namun aku puas. Karena aku telah berhasil membuat sesuatu yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan. Hal tersebut jauh lebih membuatku senang. Memang, awalnya bersakit sakit, namun kemudian kita bisa menikmati hasilnya kan?? Perjuangkanlah apa yang patut untuk diperjuangkan. Tidak usah takut. Tidak usah peduli dengan kecaman orang - orang di sekitar kita. Lakukan yang terbaik untuk hidup ini. Anggaplah, tak kan ada hari esok, sehingga kita bisa menghargai setiap detik yang terlewati.


Hidup seperti itu pula. Menurutku.

0 komentar:

Posting Komentar

Menanti

Aku tidak ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tidak aku cintai sama sekali..

Dan aku telah memilih,,

Untuk menunggu orang yang aku cintai..