Sekedar coretan di waktu luang

 

Ulang tahun Drian semakin dekat. Persiapan yang telah aku siapkan sudah berjalan hampir 70 persen. Semua pesananku sudah hampir semua tiba. Hanya tinggal menunggu saat itu datang. Sama satu hal, aku belum membicarakan ini kepada keluarganya. Nomor handphone mamahnya sudah berhasil aku dapatkan. Namun aku bingung, apa yang harus aku bicarakan??? Aku grogi sekali. Ini pertama kalinya dalam hidup aku melakukan hal ini. Dan ini, pesta kejutan pertama yang aku buat untuk orang yang aku sayangi.


Ibuku bertanya: "Ini buat siapa?"
Aku: "Rizki Bu"
Ibu: "Pacar kamu??"
Aku menggeleng "Bukan. Hanya orang yang aku sukai saja"
Ibuku tersenyum sambil berlalu. Rupanya beliau mengerti apa yang tengah aku rasakan saat ini.


Aku tidak memintamu untuk mencintaiku Dri. Aku tau dan sadar sekali, cinta itu tidak pernah bisa untuk dipaksakan. Lagipula, kejutan ini sudah terlanjur aku siapkan dari tiga bulan sebelumnya. Dan memakan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Sekalipun saat ini aku tau, hatimu kini telah terisikan oleh gadis cantik. Atau malah, kalian sudah jadian. Mungkin kamu sengaja tidak mempublishnya, karena tidak mau menyakiti perasaanku? Iya kan?? Sudahlah Dri. Aku sudah dewasa, aku paham sekali kalau kamu memang tidak pernah bisa mencintaiku. Aku bisa apa?? Yang bisa aku lakukan hanya mengirimkan doa untukmu disana. Itu saja.


Aku memang sangat menginginkanmu. Aku memang sangat membutuhkanmu. Aku pun sangat mencintaimu Drian. Tapi, aku tak bisa memaksakan semua ini. Memaksakan segala sesuatu yang memang bukan tercipta untukku. Ada yang mungkin lebih pantas untuk berada di sisimu. Not Me!! Setidaknya dengan memberikan pesta kejutan itu nanti, sudah merupakan suatu pembuktian, kalau aku memang selama setahun ini bertahan dan menunggumu. Aku tidak main - main mencintaimu Dri. Dan aku tulus.


Buat apa aku melakukan hal hal yang orang bilang bodoh ini, kalau aku tidak sungguh sungguh mencintaimu?? Aku pun perempuan yang selalu menepati janji. Jika aku pernah berkata akan memberikan surprise di hari ulang tahunmu, aku pasti akan melakukannya. Sekalipun di matamu sudah terpantul bayangan gadis lain. Tidak masalah untukku. Memang sakit sekali rasanya, tapi akan jauh lebih sakit jika aku tidak merelakanmu.


Mungkin memang, inilah saatnya aku pergi dari hidupmu Dri. Mulai perlahan melupakanmu. Meskipun sulit. Tapi aku yakin, aku pasti bisa melakukan apapun di dunia ini. Selama tidak bertentangan dengan ajaran Tuhan. Dan aku fikir, kejutan nanti, akan tetap ada, mau kamu sudah jadian atau belum. Niatku dari awal memang memberikanmu kejutan, bukan menyatakan cinta seperti yang dilakukan orang orang pada tayangan reality show yang pernah ditayangkan di salah satu stasiun tv swasta.


Kalau untuk menyatakan cinta, hal itu sudah pernah aku lakukan bukan?? Entah kamu masih mengingatnya atau tidak. Tetapi yang jelas, aku masih mengingat moment itu. Peristiwa dimana untuk pertama kalinya secara terang terangan aku bilang "Gue suka lo Ki". Selama dua puluh satu tahun aku hidup, aku baru hari itu melakukan hal nekat semacam itu. Dan kamu hanya tertawa. Setelah itu terdiam sambil berkata "Maaf yaa, gue ga bisa jadi apa yg lo mau". Sedih banget pasti. Tapi lega juga pasti. Aku selalu bilang kan sama kamu, aku gak mau munafik. Aku mau selalu jujur sama perasaan aku ke kamu.


Aku kangen sama kamu Dri. Kangen sekali. Aku harap, 5 Maret nanti, aku bisa sama - sama kamu walau hanya satu jam saja...