CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »
Kalau kau tanya apa itu cinta,, lihatlah dimataku..

Karena ia telah meninggalkan jejak cahaya disana..

Kalau kau tanya kenapa bisa begitu,, jawabnya adalah kamu..

Dan kalau masih ada tanya kenapa harus kamu,, terus terang,, aku tak tahu..

Karena kata-kata tak sanggup lagi menyampaikan isyarat hatiku..

Pages

Kamis, 17 Maret 2011

First I Meet Him



Pertama kali saya bertemu dengan dia disini. Di meja nomor delapan kantin gizi kampus Institut Pertanian Bogor 17 Maret 2010. Tepat setahun yang lalu disini, sebuah ketidak sengajaan terjadi diantara kami. Ya Tuhan, ternyata sudah setahun berlalu ya?? cepat sekali waktu berlalu.

Sedikit ingin kembali mengingat ke masa itu. Dimana saya dipertemukan secara tidak sengaja di gambar itu. Siang itu, Bogor dan sekitarnya diguyur hujan deras. Namun tidak menurunkan semangat para mahasiswa Komunikasi 44 yang ingin menyerahkan revisi makalah kepada dosen koordinator.

Saya salah satu mahasiswa tersebut. Dari pagi saya duduk di bangku nomor delapan tersebut seraya membetulkan makalah saya yang belum beres. Saat itu hujan deras dan saya sendirian. Kebetulan sekali teman - teman satu bimbingan saya belum datang. Mereka terjebak hujan di jalan.
Di saat asik berhadapan dengan laptop, tiba - tiba muncul mahasiswa semester terakhir juga sama seperti saya yang ingin memakai colokan yang memang saya sedang pakai terlebih dahulu. Saya bingung, saya belum selesai merapihkan makalah saya, tetapi gadis tersebut yang adalah teman kuliah saya tetapi tidak pernah sekelas juga sangat membutuhkan stop kontak kosong untuk menyolokkan kabel laptop yang akan dia pakai untuk merapihkan makalahnya.

Saat itu saya tidak bisa memberikannya. Karena apa?? Karena saya sendiri masih membutuhkannya. Kebetulan memang batere laptop saya saat itu tertinggal didalam kamar kost kostan. Saya sangat terburu - buru sekali, sehingga lupa memasukkan batere ke dalam tas laptop saya. Alhasil, kalau tidak dicolok, laptop tidak akan menyala. Terpancar raut kekecewaan dari wajahnya begitu mendengar penjelasan dari saya barusan. Ya mau bagaimana?? saya bukan tidak ingin memberikannya, namun saya memang masih membutuhkannya. Akhirnya gadis tersebut duduk dibangku sebelah meja saya. Sebelah kanan saya.

Tiba - tiba dari arah depan, datanglah pemuda. Sangat familiar sekali wajahnya. Namun saya tidak pernah mengenalnya. Tahu nama saja tidak. Dia menarik bangku di depan saya seraya berkata "pake batere laptop gue aja. kebetulan laptop kita samaan! Saya mengerutkan kening. Heran. Ya sangat heran sekali. Datang darimana laki - laki ini, ujug - ujug nawarin batere laptop! Kok dia tau, barusan saya berebut stop kontak dengan mahasiswa perempuan yang kini duduk di sebelah saya. Dan tahu darimana pula dia kalau laptopnya sama!

Belum terjawab keraguan saya, laki - laki yang belum saya ketahui namanya tersebut secepat kilat mengeluarkan laptopnya, mencopot batere, dan memasangkannya ke laptop saya. Padahal saya belum mengiyakan. Kemudian stop kontak dipakai oleh gadis tersebut. Bila namanya. Oke, saat itu saya tidak sempat berfikir banyak. Yang saya fikirkan hanyalah dapat menyelesaikan revisi makalah dengan tepat waktu.

Tak beberapa lama kemudian, teman - teman sebimbingan saya pun datang.  Dia buru - buru pamit. meminta batere yang ada di laptop saya karena ada urusan mendadak dan sangat penting. Setelah menitipkan revisian makalah di teman satu bimbingan saya yang ternyata teman satu kelasnya, dia buru - buru pergi dari kampus. Tak peduli sekalipun saat itu hujan masih mengguyur dengan sangat derasnya. Saya pun lupa mengucapkan terima kasih. Sangking ribetnya saya mengurusi revisian ini.

Semenjak tragedi yang saya beri nama tragedi batere laptop, saya dan dia kembali sering dipertemukan dikampus. Padahal awalnya tidak pernah sama sekali. Atau mungkin memang kami berdua sering berada di tempat yang sama, namun saya tidak pernah menyadarinya sama sekali. Begitupun dia.

Akhirnya lambat laun, karena frekuensi pertemuan kami yang intens, kami menjadi akrab begitu saja. Tak tahu bagaimana awalnya, tiba - tiba saya terjerat kenyamanan yang diberikan olehnya. Mungkin memang dia seperti itu, membuat siapapun nyaman saat berada di dekatnya. Namun buat saya, ini sangat aneh. Saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Hanya dengan melihatnya saja, sudah bisa membuat saya nyaman senyaman - nyamannya saat itu.

Lambat laun, karena terbiasa sama - sama, jadilah hal tersebut menjadi kebiasaan yang sangat membuat saya tergantung. Saat bersamanya, seperti ada yang berdesir di hati ini. Di hati saya. Entah seperti apa pasti rasa tersebut, namun cukup membuat saya sesak setiap kali melihatnya dari kejauhan. Saya pernah membaca sebuah novel remaja yang saya lupa siapa pengarangnya, disana tertulis "Kalau kamu jatuh cinta pada seseorang, pasti dihati ada sesuatu yang berdesir. Sulit dijelaskan seperti apa, hanya hati yang dapat berbicara mengenai hal ini". Dan sepertinya benar! Saya tak bisa memungkirinya. Saya Jatuh Cinta pada nya. Saya menyukai semua yang ada di dirinya. Apapun itu. Tak peduli baik dan buruk. Karena memang cinta ini apa adanya.

Kini, 17 Maret 2011. Tepat satu tahun telah berlalu. Dan selama itu pula, saya masih mencintainya. Mencintai seseorang yang tidak pernah mencintai saya.  Menunggunya untuk bisa merasakan cinta saya di kemudian hari. Tak peduli apakah terjadi di 17 Maret 2012, 2013, ataupun sepuluh tahun nanti. Saya akan tetap disini, tak akan pernah beranjak sedikitpun. Ataupun menghapus semua rasa yang sudah terlanjur mengendap di hati perlahan menjadi lara yang berkepanjangan.

Meski nanti takdir tak jua mempersatukan kami. Setidaknya hal ini banyak mengajarkan saya akan arti kehidupan yang sebenarnya. Bahwa tidak semua cinta dapat dipersatukan. Tidak semua keinginan dapat terpenuhi. Dan tidak semua air mata berubah menjadi tawa....

0 komentar:

Posting Komentar

Menanti

Aku tidak ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tidak aku cintai sama sekali..

Dan aku telah memilih,,

Untuk menunggu orang yang aku cintai..