CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »
Kalau kau tanya apa itu cinta,, lihatlah dimataku..

Karena ia telah meninggalkan jejak cahaya disana..

Kalau kau tanya kenapa bisa begitu,, jawabnya adalah kamu..

Dan kalau masih ada tanya kenapa harus kamu,, terus terang,, aku tak tahu..

Karena kata-kata tak sanggup lagi menyampaikan isyarat hatiku..

Pages

Jumat, 11 Maret 2011

Seminggu berlalu

Tanpa terasa, satu minggu telah berlalu. Saya masih ingat sekali bagaimana repotnya saya Jum'at minggu lalu. Jam segini saya masih sibuk memasukkan kotak yang berisikan kado untuk Rizki ke dalam paper bag yang saya minta dari mas Dodit (finance kantor tempat saya bekerja). Selain itu, perasaan saya sangat tidak menentu. Grogi luar biasa. Sampai - sampai rasanya saya ingin cepat - cepat sampai memberikan kejutan serta semua hadiah ini.

Kini, masih di tempat yang sama. Di depan laptop meja kerja saya, saya masih memikirkan Rizki. Kembali memikirkan dia. Otak saya memaksa saya untuk mengingat kejadian satu minggu yang telah berlalu kemarin. Saat - saat mendebarkan dalam hidup saya, memberikan kejutan tengah malam untuk orang yang saya cintai pada saat umurnya genap berusia 22 tahun.

Seakan, semua masih dapat saya ingat dengan jelas. Tak ada satupun yang hilang dari memori di kepala saya. Saya memang bukan seseorang yang mempunyai ingatan baik, tetapi saya dapat dengan baik mengingat segala tentang Rizki. Apapun itu.

Saya tahu, saya tidak boleh seperti ini terlalu lama. Berlarut - larut dalam kegalauan pasca ulang tahun Rizki. Seharusnya saya dapat dengan sigap mengambil tindakan dan menepati janji pada diri saya sendiri. Namun, kegalauan terlalu mendominasi saya untuk tidak bisa melupakan dia secepat ini. Sekalipun saya tau, dapat dengan mudah Rizki melupakan segala sesuatu yang telah saya lakukan seminggu yang lalu.

Saat ini pun, saya tau Rizki sedang jatuh cinta yang teramat sangat dengan seorang gadis. Bukan Revina lagi yang disukainya, namun Novia Khairana. Saya sampai hafal nama lengkap gadis itu. Cantik, putih, sama seperti Revina. Hanya saja, gadis ini masih duduk di bangku kelas 3 SMA!! DAMN!! Saya merasa tersaingi oleh anak kemarin sore.

Sepertinya memang Rizki menyukai gadis cantik dan menawan seperti mereka berdua. Memang sih, kalau dibandingkan dengan saya, jelas tidak ada apa - apanya. Mereka bisa membanggakan kecantikan mereka, sementara saya?? Saya tidak mempunyai semua itu. Saya hanya mempunyai perasaan cinta yang tulus. Hanya ini yang bisa saya berikan untuk Rizki. Sudah pasti, sebagai laki - laki normal, dia tidak sekedar membutuhkan cinta. Namun penampilan pun penting.

Teman saya, yang notabene adalah teman dekat Rizki menyarankan agar saya tidak perlu lagi memikirkan apa - apa tentang Rizki. Percuma katanya, toh Rizki saat ini sedang suka sekali dengan Novia itu. Apapun yang saya lakukan, tidak akan pernah bisa mengalihkan pandangannya dari Novia. Saya harus berfikir realistik. Lihat kenyataan yang ada di hadapanmu Nda!! Begitulah teman saya selalu mengingatkan saya untuk tidak memikirkan Rizki lagi.

Susah. Buat saya menghilangkan perasaan ini. Apalagi menghapusnya. Saya pun masih terbiasa melihat akun akun dunia maya yang dimiliki Rizki. Sekedar melatih mental agar lebih siap lagi menghadapi segala kemungkinan buruk, mereka Jadian!! Setidaknya, tidak terlalu sakit ketika saya tau mereka mulai menjalin hubungan pasti. Walau sesungguhnya, rasa sakit itu pasti ada.

Dan tepat di hari ini, saya sedang berusaha memperbaiki hubungan saya dengan Ibu saya dirumah. Karena satu minggu yang lalu sepulang saya dari Bogor, Ibu saya marah. Karena saya terlalu mementingkan orang lain dibandingkan keluarga saya sendiri. Say seringkali berkata, saya tidak suka kalau disuruh memilih antara perasaan saya dengan keluarga saya sendiri. Buat saya keduanya sangat berarti. Saya sangat menyayangi Rizki, dan saya juga sangat menyayangi keluarga saya dirumah.

Kini, gantian Adik saya yang kecil, Titan berulang tahun ke sebelas. Saya berinisiatif untuk membelikannya kue sebagai tanda saya juga sayang dengan keluarga saya. Saya ingin menghapus pikiran buruk Ibu saya mengenai Rizki. Karena Rizki tidak membuat saya seperti ini, tetapi ini adalah kesalahan saya sendiri. Saya memberikan kejutan untuk Rizki, saya juga akan memberikan adik saya kejutan ualng tahun malam nanti. Walau telat, tapi saya berharap, Titan bisa menyukainya, dan tidak akan menyangka, saya Kakak perempuan satu - satunya yang terkenal paling galak dirumah, dapat berlaku manis di hadapannya.

Saya rasa, kini lah saat yang tepat bagi saya untuk lebih memperhatikan keluarga saya. Dibandingkan perasaan saya semata. Jika memang saya tidak diperkenankan Tuhan bersama dengan Rizki dalam waktu dekat ini, saya berharap dan masih akan terus berharap, di kehidupan yang akan datang, Saya dan Rizki ditakdirkan untuk selalu bersama sehidup semati. Tak apalah, jika saya tidak pernah bisa menjadi yang pertama di kehidupannya dia untuk saat ini, tetapi saya lah yang akan menjadi yang terakhir di kehidupan selanjutnya. Saya akan tunggu kamu Rizki. Dengan sejuta cinta yang tak akan pernah berkurang, maupun hilang.

0 komentar:

Posting Komentar

Menanti

Aku tidak ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tidak aku cintai sama sekali..

Dan aku telah memilih,,

Untuk menunggu orang yang aku cintai..