CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »
Kalau kau tanya apa itu cinta,, lihatlah dimataku..

Karena ia telah meninggalkan jejak cahaya disana..

Kalau kau tanya kenapa bisa begitu,, jawabnya adalah kamu..

Dan kalau masih ada tanya kenapa harus kamu,, terus terang,, aku tak tahu..

Karena kata-kata tak sanggup lagi menyampaikan isyarat hatiku..

Pages

Rabu, 02 Maret 2011

Ternyata Tuhan sayang saya

Selamat Pagi Tuhan ..
Selamat Pagi Ayah,, Ibu,, dan Semuanya ..
Juga selamat pagi DRIAN ..


Pagi ini saya sedang galau. Bisa dikatakn seperti itu. Saya pusing sekali. Banyak masalah yang datang menghampiri saya. Pertama, pekerjaan saya sebagai copywriter di perusahaan ini sudah tidak akan lama lagi. Mereka bilang, saya mempunyai masalah dengan posisi saya yang menuntut untuk selalu berfikir selama 24 jam. Mungkin benar, saya merasa tidak cocok di bidang ini. Passion saya lebih ke broadcaster. Namun, saya belum menemui jalan yang akan membawa saya pada dunia tersebut. Walaupun saya tidak menyukai posisi saya saat ini, sesungguhnya saya katakan, saya tidak pernah main - main menjalankannya. Saya hanya butuh proses untuk menguasai semua ini. Tetapi, benar juga yang mereka katakan. Mau sampai kapan saya dibimbing seperti ini. Lebih baik saya angkat tangan and say "Im Quit".


Permasalahan kedua. Masih terkait dengan permasalahan pertama pastinya. Semua ini justru berakar darisana. Kehilangan pekerjaan, berarti kehilangan pemasukan. Sementara saya saat ini sedang membutuhkan banyak sekali uang untuk mewujudkan mimpi saya sebagai seorang tukang potret. Tidak sedikit uang yang harus saya kumpulkan demi mendapatkan kamera yang saya inginkan. Untuk menunjang hobi saya ini pastinya. Lalu, jika saya sudah tidak mendapatkan pemasukan lagi,, apa yang harus saya lakukan?? Bertahan di tempat ini?? ataukah bersabar mendapatkan pertolongan dari Tuhan?? 

Permasalahan ketiga. Semuanya saling mengait satu sama lain. Ibu saya marah, karena saya tidak menepati janji. Maaf Bu, bukan tidak menepati janji, namun ini semua diluar dugaan saya. Beliau berkata, saya lebih mementingkan ulang tahun Drian dibanding adik saya. Waktu Adik saya berulang tahun, saya memang berjanji untuk memberikannya hadiah flanell. Tetapi sampai saya mau resign, hadiah tersebut belum berhasil saya berikan. Saya terlalu fokus dengan pesta kejutan untuk Drian 5 Maret nanti. Maafkan saya. Saya terlalu egois, saya terlalu mementingkan kepentingan saya pribadi. Sehingga banyak pihak yang telah saya rugikan. Saya rela mengeluarkan uang seberapa besarpun demi Drian. Saya rela melakukan apapun demi Drian. Tetapi di belakang saya, ada orang - orang yang berharap dan bergantung pada saya. 

Saya bingung harus berbuat apa lagi. Semua penting buat saya. Drian, Adik saya dan semua orang yang saya sayangi. Saya juga tidak bisa memilih salah satu dari mereka semua. Jika Ibu saya sampai mengetahui berapa banyak biaya yang saya keluarkan untuk Drian, mungkin beliau akan kecewa besar dengan saya, karena apa?? Kembali lagi ke perkataan Ibu saya kalau saya ini lebih mementingkan orang lain daripada adik sendiri. Benar, jangankan adik, diri saya sendiri saja tidak saya perhatikan Bu. Saya hanya bisa berjanji. Setelah saya memberikan perjuangan terakhir saya untuk Drian, saya akan tinggalkan dia. Saya akan lebih memfokuskan hidup saya untuk orang - orang yang lebih membutuhkan perhatian saya. Ini bukan berarti saya sudah tidak menyayangi Drian. Ini bukan masalah cinta atau sayang, tetapi ini adalah pilihan. Mungkin seluruh hidup saya hanya saya habiskan untuk mencintainya, tanpa harus memiliki, bukan berarti juga saya berlarut larut untuk tetap memberikannya perhatian. Saya yakin, ada atau tidak perhatian dari saya, tetap tidak mempengaruhi hidupnya.

Semua terasa berat. Menumpuk dan berjejal jadi satu di kepala saya. Saya tidak bisa berfikir dengan tenang. Saat di kantor, saya ingat dengan masalah kantor, saat dirumah saya ingat masalah saya yang lain. Saat berhadapan dengan Tuhan, satu-satunya cara yang membuat saya merasa lebih baik. Tuhan memang sangat menyayangi saya, Tuhan selalu memberikan saya berbagai masalah agar saya selalu berfikir untuk menyelesaikannya. Dan itulah cara Tuhan memberi tahu saya, agar saya selalu ingat denganNya. Terima kasih Tuhan. Karena masih memberikan semua rasa ini. Saya yakin, suatu saat pasti saya akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dibanding kesedihan yang saya rasakan saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Menanti

Aku tidak ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang tidak aku cintai sama sekali..

Dan aku telah memilih,,

Untuk menunggu orang yang aku cintai..